Kabut dingin merendah
perlahan datang menyapa
semak-semak tanah basah
Langkah kaki seiring
pandangan hijau terhampar
di tepi hutan cemara
Setelah lelah bertarung
dalam kerasnya hidup
ku butuh untuk sejenak
menenangkan nurani
Wahai alam dekaplah jiwaku
gelisah dan mencari
Di langit ingin kubasuh wajahmu
biar segar meraja
Mentari dini kuperlu hangatmu
menyusup buluh nadi
Membuka hari yang baru yang untukku
songsong apa terjadi
Meniti hutan cemara
Sepintas jejak tertinggal
dalam lumpur terkubur
jenuhku adalah beban
yang tak boleh terulang