Dimataku kulihat fakta, menyilat sejarah dari cinta dan amarah
pelupur dari setiap air mata tanah Anbiya, membedah kepedihan para pujangga Allah(Allah)
penjaga batas tanah syuhada, genggam ketapelmu hei Jundullah
kekuatan kita akan gentarkan nyali arogansi heksagram
hingga darah terakhir takkan terbungkam
mereka yang menikam, provokasi batas aqidah dari manipulasi jahanam
Jenin, grozny, Gaza hingga kecekung Kaspia
merekam teritorial dihadapan batu para pejuang
Ketika mereka membangkang, dari hati Musa yang terbayar duka
tebusi batas kebohongan warisan Samir
hingga sadarku menembus batas stagnasi dunia
fitnah yang tertuduh, dari seribu penimbun peluru
merangkai tanpa malu untuk rudal yang sentuh tubuh Syaik Ahmad Yasinku
dan air mata keluarga Rantisi, bagi kepedihan seluruh umat Islam di dunia ini
di mataku kulihat kau tersenyum sambil membunuh saudara kecilku yang sisakan jasad beku
40 jam berlalu untuk 3.297 juta nyawa syahid di Sabra Satilla
neraka yang cukup kau tawarkan, pintu surga yang begitu indah untuk tetap di garis depan
perlawanan ini adalah panggilan nurani, bagi mereka yang mau membuka hati ceria atas tawa yang tercuri
sesuatu yang harus kita rebut kembali, sesuatu yang harus kita jaga hingga akhir jaman ini
Senapan seragam besi dan tank baja para penjajah agama
Propaganda Jahiliyah di atas media massa
Temukan hidayah dari para pewaris Intifadah
Di garis depan kutunggu kau sahabat !!!!(Kutunggu Kau sahabat !!!)
Yang Tak akan pernah ada perdamaian bagi mereka yang tak pernah mengharagai Agama kita
Menepis setiap debu di garis batas perlawanan kita !
(Allahuuuu Akbar !)
Yo...cek, teruntuk kalian yang merindukan mereka
Yang berdiri dari kebesaran para panji-panji kemegahan Islam !
Yang menguhunuskan pedang di atas kebathilan
Yang bertutur bijak membangun keadilan dan kesejahteraan
Mereka yang maniskan intisari sejarah
Cerita panjang Syuhada tanah Anbiya
Abu Bakar Ash Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib
Hingga kebesaran Umar Bin Abdul Aziz
Lihatlah, bingkai kenangan itu kawan
warisan dari legenda para Mujahid
Pemimpin garis depan terbaik seperti Khalid Bin Walid, Pujangga Kalimatullah yang getarkan nyali para kafir dunia
Berdiri dari pewaris Abu Barzah Bin Al Zahra, Al Mutsad bin Abi Wariq Sah, Saad Bin Abi Waqash. bagi Kita para penerus Intifadah ini.
Generasi para penjaga batas serangan Zionis. Mimpi buruk paranoia Liberalis.
Seperti ketika Salahudin Al-Ayyubi meratakan arogansi salibis
Maka, tetaplah optimis, terserah fitnah yang menyebut kita fasis atau rasis (bahkan Teroris !)
Bagi jalan Allah yang termanipulasi kaum Hipokritis, terjagalah hei petinggi Syuhada !
hanya kematianlah akhir dari perjuangan kita
bagi dunia yang tak pernah menghargai Akhlak kita
Di mataku kulihat fakta karena itulah aku enggan menyerah Islam harus merdeka atau aku Harus Syahid di Jalan Allah !
(Allahuuuuuu Akbar !!!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!!!)
http://arifasyariblog.blogspot.com/2010/04/kumpulan-lirik-thufail-al-ghifari.html