x

Menu

x

Koleksi Saya

NekrodamusArtist : Trigger Mortis


Kami yang menari…
Hanya menyembah kuasa…
Dan meredam semua dinding–dinding neraka…
Kami yang menyimpan derita pada pintu-pintu surga…

Yo! Mereka yang menyimpan gelisah pada kegelapan
Haus naluri pada liang yang ditabur kemiskinan
Yang menyimpan bara lebih banyak dari koleksi tuhan atas kutukan
Sehingga setiap jiwa yang mati tak harus menunngu proses pembusukan
Dan mereka yang meredam agar harus menyadari dinding bangunan
Yang membuat pilihan tak diberi tuhan untuk bebas dari setan
Dan bersimpati pada nisan setiap berhala simbol taliban
Dipungut setengah terpaksa di belokan separuh jalan

Hidup yang berkubang hampir menyerupai selokan
Dengan kubangan dimana mereka membuang limbah dan selongsong deodoran
Kota yang meradang di bawah plot Nokia dan Coca-cola
Kokoh berpola seragam dan opini para tentara
Menagih laba lebih baik daripada kurir samsara
Menagih suara di hari haram kau boikot atau penghuni penjara
Menagih nyawa anakmu sebagai ganti wadal perantara
Dengan pelelang valas narkotika sesajen dan maskara
Jangan berkhotbah tentang kiamat di pojok lokalisasi
dimana malaikat hanya boleh menjenguk mereka yang sekarat
mencekat nafas yang hidup di pengadilan di atas dunia
tanpa belikat mencari di kanal berangkal dengan urat nadi bersayap
apa yang dapat diharap dari intrik tua yang sibuk merancang sengkarut
teori di atas statistik filsafat yang sibuk membalut
apa yang dapat diharap dari aktivisme yang pasang surut
tak ada revolusi di sela rakyat yang militan memasang buntut
sehingga petaka sembako dan kita menanti nomor urut
sehingga setan berupa kegelapan lebih baik dari metafora novel butut
metafora gospel taghut menyembunyikan makam lebih laik dari kabut
lebih picik dari sampah pengecut kepada penghakiman iman yang tersudut
penguasa kota ini menegakkan kamar dengan memelihara rasa takut
dinding kota ini mempromosikan kebebasan dengan mulut hasrat dan mata tertutup
penegak iman di sini membangun imaji tuhan dengan gelak dan pedang di atas punduk
kami tak butuh manual pada apa yang layak apa yang tidak patut

sudah kuduga aku akan berubah wujud
separuh hamba separuh tuhan separuh badut
separuh hidupku dirancang mereka tetap terkutuk
separuh kutinggalkan terikat di rel kereta
separuh kusisakan ‘tuk tiga matahariku dan kubiarkan berlanjut